hardiknas
    Peringkat 4 Lomba Blog Hardiknas 2011

Jumat, 22 April 2011

Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara


Ki Hadjar Dewantara (Sumber : g-excess.com)
122 tahun yang lalu, lahir seorang anak bernama Raden Mas Suwardi Suryaningrat atau Ki Hadjar Dewantoro di Yogyakarta. Setelah beliau tamat dari sekolah dasarnya di Yogyakarta, beliau melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan setingkat SMU, yaitu STOVIA (School tot Opleiding van Indiansche Aresten) di Jakarta. Namun belum habis masa belajarnya di STOVIA, Beliau sudah keluar lebih dahulu untuk bergabung bersama Dr. Ciptomangunkusumo dan Douwes Dekker (Multatuli) untuk membangun sebuah organisasi pemuda Indonesia untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung, Jawa Barat.
                                                                                                                        
Diasingkan ke Belanda karena karyanya
Selain aktif berorganisasi, beliau juga aktif dalam menulis karangannya yang bersifat menyindir pemerintahan kolonialisme Belanda serta membangkitkan rasa cinta tanah air seperti yang diterbitkan oleh sejumlah media lokal pada masa itu. Salah satu karangannya yang terkenal adalah “Als Ik Een Nederlander” (Seandainya Aku Seorang Belanda) yang berisi kecaman pedas kepada pemerintah Belanda sehingga pada bulan Agustus 1913 beliau ditangkap dan diasingkan ke kota Amsterdam, Belanda. Namun, kesempatan tersebut tidak dilewatkan begitu saja oleh beliau. Beliau menggunakan kesempatan emas ini untuk memperdalam ilmu dibidang pendidikan dan pengajaran.

Kembali dari Belanda
Sepulang dari pengasingan di Belanda, beliau langsung mendirikan sekolah nasional pertama yang bercorak asli Indonesia, Taman Siswa pada tanggal 2 Juli 1922. Dimana para siswanya ditanamkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Karena begitu besar jasa beliau dalam dunia pendidikan Indonesia, maka Presiden Soekarno mengangkat beliau sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pertama sekaligus memperingati hari lahirnya, yaitu tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional. Akhirnya beliau wafat pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta.

Semboyan sebagai Bapak Pendidikan Nasional
Sebagai Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan khusus di bidang pendidikan yaitu :

( Sumber : anandkrishnaeducation.org)
     > Ing Ngarso Sungtulodo (Pemimpin di depan yang memberikan contoh)
      > Madyo Mangun Karso  (Pemimpin di tengah yang memberikan semangat), dan:
      > Tut Wuri Handayani (Pemimpin di belakang yang memberikan dorongan)
Dan salah satu semboyannya digunakan sebagai semboyan Departemen Pendidikan Nasional.

Sumber : id.wikipedia.org | www.kemendiknas.go.id

Artikel terkait :